Setelah saga transfer yang panjang dan berliku, kepindahan Viktor Gyokeres ke Arsenal dikabarkan telah resmi. Salah satu striker paling ditakuti di dunia sepak bola kembali ke Inggris – bukan sebagai prospek yang belum terbukti, melainkan sebagai mesin gol yang mematikan dan teruji.
Penyerang Swedia ini tiba dengan urusan yang belum selesai, siap untuk membungkam keraguan yang masih tersisa. Namun, siapakah sosok di balik rentetan gol dan selebrasi bertopeng yang kini menjadi ikon? Apa yang diungkapkan namanya tentang asal-usulnya? Dan mungkin yang terpenting, bisakah ia akhirnya menaklukkan Liga Primer?
Debut awal dan kegagalan awal di Inggris
Viktor Gyokeres lahir di Stockholm pada tahun 1998. Perjalanan sepak bolanya dimulai di klub lokal IFK Aspudden-Tellus. Pada usia 14 tahun, ia pindah ke akademi muda bergengsi IF Brommapojkarna, sebuah klub yang terkenal di Swedia karena mengembangkan bakat-bakat muda.
Hanya beberapa tahun kemudian, pada usia 17 tahun, ia melakukan debut seniornya di divisi dua Swedia (Superettan). Pada musim 2017, ia menjadi pencetak gol terbanyak klub.
Gyokeres tidak asing dengan sepak bola Inggris, karena pernah bermain di negara itu sebelum Arsenal datang memanggil. Pada tahun 2018, Brighton & Hove Albion berhasil mendapatkan tanda tangan bintang remaja yang saat itu sedang naik daun.
Namun, meskipun pindah ke Liga Premier, Gyokeres mendapati kesempatan bermain di tim utama terbatas di Brighton. Ia terutama bermain untuk tim U-23 dan hanya beberapa kali tampil di tim senior di kompetisi piala domestik. Menjadi jelas bahwa ia membutuhkan kesempatan bermain reguler di tim senior untuk terus berkembang.
Ia kemudian pindah ke Coventry, klub Inggris lainnya, sebelum direkrut oleh Sporting CP di Portugal.
Keturunan Hongaria dan hoki es
Gyokeres memiliki keturunan Hongaria melalui kakek dari pihak ayah, yang beremigrasi dari Hongaria ke Swedia selama Revolusi Hongaria 1956. Pada saat itu, banyak warga Hongaria melarikan diri dari negara itu karena kerusuhan politik dan invasi Soviet. Oleh karena itu, Viktor memiliki kewarganegaraan ganda, Swedia dan Hongaria.
Nama keluarga ‘Gyokeres’ berarti ‘berakar’ dalam bahasa Hongaria. Seharusnya diucapkan ‘Ye-ker-esh’.
Sejak kecil di Swedia, ia mulai bermain sepak bola dan hoki es di usia yang sangat muda, tetapi segera mulai fokus sepenuhnya pada sepak bola.
Topeng
Setelah mencetak gol, Gyokeres sering merayakan gol dengan menirukan gerakan mengenakan topeng – sebuah gestur yang telah menjadi ciri khasnya. Sementara para penggemar berspekulasi tentang maknanya, sang striker kemudian mengungkapkan inspirasi sebenarnya dalam sebuah unggahan Instagram, dengan judul: “Tidak ada yang peduli sampai saya mengenakan topeng.”
Kutipan tersebut merujuk pada penjahat ikonis Bane dari The Dark Knight Rises. Bane dikenal karena kekuatan, kehadiran, dan topengnya yang mengintimidasi. Sama seperti Bane, Gyokeres menggunakan gestur tersebut untuk memancarkan kekuatan dan membangkitkan rasa hormat – baik dari penonton maupun lawan-lawannya.
Selebrasi tersebut menambahkan sisi yang lebih gelap dan menakutkan pada personanya. Ini lebih dari sekadar penghormatan, ini adalah sebuah pesan: “Saya di sini, dan saya tak terhentikan.”
Mengapa Anda harus memperhatikannya?
Jawabannya sederhana: Gol! Banyak gol. Gyokeres adalah striker modern yang tidak hanya bisa mencetak gol, tetapi juga menekan, memberi assist, dan mendominasi pertahanan lawan.
Dengan kekuatan yang eksplosif, pergerakan yang cerdas, dan etos kerja yang tak kenal lelah, Gyokeres memadukan kekuatan klasik dengan mobilitas modern. Di usia 27 tahun, ia berada di puncak kariernya.